FATAL TRAGEDY
Pikiran – pikiran
dan pikiran…
Hanya hatilah yang
selalu mampu berkata sekarang & mulut yang selalu tersenyum…
Kematian –
kematian dan kematian…
Yang selalu ada
dalam genggaman tangan…
Sidik jari di
tangan serasa ingin meletakan persaudaraan dengan darah bermain – main…
Seakan mereka
hanya permainan suci…
Pisauuuu…
Hanya itu yang ingin ku genggam sekarang bermain –
main dengan pisau yang bagaikan kunci kematian tanpa ada kata – kata lagi.
Mataku tertuju
pada lapisan – lapisan lembek yang tak berdosa ituuu…
Lagu kematianlah
yang ingin kudengarkan sekarang…
Berkumandanglah Wahaaaai para Iblis serukanlah
suaramu, seakan para malaikat melindungi cahayanya dalam pelukan.
Percuma teruskan
untuk sembunyi di belakang malaikat…
Yang terpikirkan
sekarang hanya lagu kematian – kematian dan kematian…
Hanya dengan itulah ku merasa senang dengan menginjak
– nginjak darah yang bersimbah di kaki yang lembut ini ingin rasanya ku hirup
kesegaran darah yang mengalir.
Suara – suara kuda perangpun terdengar bagaikan
malaikat pencabut nyawa menghampiri dengan sayap yang tebentang dari barat
sampai timur.
Hempasan debu
memberikan pertanda kematian.
Hanya lagu – lagu
kematian yang terdengar…
Teruslaah kau
berlindung di belakang malaikat suci, teruuus & teruuus bersembunyi sampai
ajal menjemput.
Pikiranpun
melayang tetapi hanya mimpilah yang membuatku hidup.
Itu semua hanya
mimipi kematian yang tertunda…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar