- Penalaran
Penalaran adalah
suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta-fakta atau
evidensi-evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan.penalaran
merupakan proses berfikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis.
Penalaran juga merupakan
aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol
atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud
penalaran akan berupa argument.
- Proposisi
Proposisi
merupakan pernyataan yang telah dirumuskan dalam kalimat-kalimat yang berbentuk
pendapat atau kesimpulan. Sebuah pernyataan dapat dibenarkan bila terdapat
fakta untuk membuktikannya atau sebaliknya.
Tiap proposisi
dapat mencerminkan dua macam kemungkinan. Pertama, ia merupakan ucapan-ucapan
factual sebagai akibat dari pengalaman atau pengetahuan seseorang mengenai
sesuatu hal. Kedua, proposisi dapat juga merupakan pendapat atau kesimpulan
seseorang mengenai suatu hal. Contoh kalimat “terjadi sebuah tabrakan didepan
Universitas”. Kalimat tersebut merupakan sebuah proposisi yang bersifat
pernyataan factual yaitu sebuah pernyataan yang menyangkut fakta yang dialami
oleh seseorang.
- Inferensi dan Implikasi
Kata inferensi
adalah kesimpulan yang diturunkan dari apa yang ada atau dari fakta-fakta yang
ada. Sedangkan implikasi merupakan sesuatu yang dianggap ada karena sudah
dirangkum dalam fakta atau evidensi itu sendiri. Untuk menjelaskan kedua
pengertian diatas, dapat dilihat pada contoh berikut : “Bila seorang ibu
mendengar tetesan air dalam kamar mandi, maka ia menarik kesimpulan bahwa
kerannya bocor atau kurang cermat dalam menutup keran”. Untuk menetapkan
kesimpulan mana yang mempunyai kemungkinan yang paling tinggi, harus
dipertimbangkan dua faktor : pertama, bagaimana kebiasaan penghuni rumah mempergunakan
keran? Dan kedua, berapa lama usia keran tersebut.
- Wujud Evidensi
Pada hakikatnya
evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau
autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam
kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur-adukan dengan apa yang dikenal
sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu
berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah
bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.
ü Cara menguji data
Data dan
informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu
perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang
merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara
yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
- Observasi
- Kesaksian
- Autoritas
ü Cara menguji fakta
Untuk menetapkan
apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus
diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama
untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu
pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari
semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan
yang akan diambil.
- Konsistensi
- Koherensi
ü Cara menguji autoritas
Seorang penulis
yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan
kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat
saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data
eksperimental.
- Tidak mengandung prasangka
- Pengalaman dan pendidikan autoritas
- Kemashuran dan prestise
- Koherensi dengan kemajuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar