Selasa, 30 Juni 2015

Mendirikan usaha di bidang IT

Peluang Usaha di Bidang IT

Banyak informasi yang sering terabaikan, hal ini disebabkan oleh kekurangmampuan kita dalam mengenali dan menggali peluang-peluang yang ada. Banyak sumber untuk memperoleh informasi, dari mulai media cetak sampai pada media elektronik. Semakin lengkap sumber-sumber informasi yang ada tentu semakin mempermudah kita untuk memperoleh informasi mengenai peluang berbisnis. Kecanggihan teknolgi dan sumber informasi yang banyak sebagi contoh: majalah, Koran, televise, brosur, pamphlet, baligo, buku, internet, radio, dan lain-lain. Media-media informasi itu harus kita manfaatkan secara maksimal agar timbale balik manfaat yang ada mengarah kepada kita sebagai pencari informasi terutama informasi peluang bisnis. Berikut beberapa tips dalam mencari informasi peluang bisnis :
  • Informasi tentang kepribadian dan kemampuan dirinya -> Temukenali Diri Anda
  • Peluang yang dapat diraih
  • Kebutuhan dan keinginan konsumen
  • Lingkungan yang dihadapi
  • Situasi persaingan
  • Dukungan dan trend kebijakan pemerintah
  Tahapan pengembangan usaha
Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam proses pengembangan usaha yaitu :
  1. Ide Usaha
  2. Kelayakan (business plan)
  3. Implementasi (business process)
  4. Prestasi
     Sumber ide usaha
Ide usaha dapat diperoleh dari berbagai sumber diantaranya :
  • Berdasarkan hobi
  • Berdasarkan keahlian ( contoh : latar belakang pendidikan)
  • Merupakan usaha warisan
  • Membuat inovasi baru
  • Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
     Faktor utama sebelum memulai usaha
Terdapat beberapa faktor utama yang harus dipertimbangkan sebelum memulai usaha , yaitu :
  • Faktor kelayakan pasar
  • Faktor kesukaan
  • Faktor keahlian atau familiaritas
  • Faktor dana
  • Faktor bahan baku
  • Faktor sumber daya manusia dan teknologi
  • Faktor kepribadian
      Perkembangan bisnis TI dunia
Mungkin setiap orang saat ini sangat bergantung sekali kepada komputer, keberadaan komputer saat ini bukan lagi merupakan barang mewah, Alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan.



Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk TIK.

Melalui perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, wanita pun begitu, sekarang, tidak sedikit negara yang menyerahkan teknologi informasi dan komunikasi kepada wanita, wanita dinilai lebih cekatan dalam mengembagkan bisnis di bidang TIK.
Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan di masa yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
TIK pun sekarang digunakan di bidang ekonomi, upaya keras dari pemerintah untuk membangun sarana dan fasilitas teknologi informasi dan telekomunikasi di Indonesia bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan interakasi ekonomi-sosial masyarakat dan sektor produksi. Oleh sebab itu pemerintah berupaya keras untuk memperluas jangkauan layanan telekomunikasi sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Instrumen yang digunakan selama ini adalah melalui badan usaha operator telekomunikasi yang melakukan usaha/bisnis layanan telekomunikasi melalui layanan fixed line, seluler, atau satelit. Secara teknis cara ini telah berhasil membuat fasilitas telekomunikasi menjangkau seluruh wilayah geografis Indonesia (dari Sabang sampai Merauke). Namun keterjangkauan teknis-geografis ini tidak membuat sistem telekomunikasi terjangkau bagi masyarakat, yang merupakan sasaran utama.
didalam perkembangan bisnis di dunia it sendiri terdapat jenis dan tipe bisnis Terdapat 2 macam bisnis informatika yaitu produk dan jasa.
1. Produk
  • Hardware / Perangkat Keras
  • Software / Perangkat Lunak
2. Jasa
  • Aplikasi
  • e-commerce
  • Infrastruktur informasi dan komputer
Software
Adalah bisnis yang melakukan pejualan terhadap software/perangkat lunak. Biasanya menerima pemesanan software sesuai kebutuhan perusahaan yang membutuhkan.
Infrastruktur
Adalah bisnis Informatika yang menyediakan sebuah layanan informasi dan komputer, seperti Internet Service Provider, Jaringan Komputer, dll.
ecommerce
Internet berkembang menjadi saluran distribusi global utama untuk produk jasa, lapangan pekerjaan bidang manajerial dan professional.
E-commerce dapat didefinisikan dari beberapa perspektif :
  1. Komunikasi : pengiriman barang, jasa, informasi, atau pembayaran melalui jaringan computer atau sarana electronic lainnya.
  2. Perdagangan : penyediaan sarana untuk membeli dan menjual produk, jasa, dan informasi untuk internet atau fasilitas online lainnnya.
  3. Proses Bisnis : menjalankan proses bisnis secara elektronik melalui jaringan elektronik, menggantikan proses bisnis dengan informas
  4. Layanan : cara bagi pemerintah, perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya pelayanan/operasi sekaligus meningkatkan mutu dan kecepatan layanan bagi konsumen.

Studi Kasus Mengenai Peluang Usaha Di Bidang TI

Contoh peluang usaha dari penangkar Burung Murai Batu:

Dari para penghobi itu saya datangi beberapa ternyata stok burung Murai Batu dan Jalak Suren yang berkualitas makin langka di pasaran saat ini. Kemudian dari seorang breeder/penangkar burung saya tahu, bahwa setiap sepasang burung Murai Batu dan Jalak Suren jika sudah bertelor maka banyak penghobi yang akan rajin telpon atau pedagang yang rajin datang, karena mereka berebut untuk segera membeli burung itu ketika menetas nanti.  Sepasang  indukan Murai baru sekitar 2-3 juta, sekali bertelur dalam usia anak 1-2bulan sepasang anak Murai Batu laku 1.2-1.5 juta?  Contoh di  http://refreshindonesia.com/muraibatu/
Saking menariknya, di Klaten ada sebuah desa di  Klaten, ada desa berisi 150 peternak burung dan sudah ada asosiasinya.
Dan  hebatnya dalam daftar antrian, sudah ngantri kadang untuk 3 bulan ke depan.
Artinya ada antrian panjang. Ini bukti bahwa Demand dan Supply tidak imbang, artinya permintaan cenderung lebih tinggi karena dipengaruhi ;
  • Semakin langkanya jenis burung itu
  • Banyak penghobi yang ingin burungnya jinak sehingga ingin memelihara sejak burung belum dewasa
  • Banyak perkumpulan komunitas kicau mania/kicau hobiis
Mohon diingat bisnis berbasis HOBI biasanya lebih kepada “Keinginan” daripada “Kebutuhan”, sehingga harga tidak bisa diukur hanya dari barang ke barang, tetapi bisa dari harapan ke harapan. Misal harapan saya punya burung Murai Batu yang jinak tidak takut dengan orang. Ingin punya burung Murai Batu keturunan Murai Batu Medan dan Lampung dll
Masih ingat bahwa segmentasi online tidak bisa disamakan dengan offline? Maka hobi burung ini pasar anda sudah terbentuk di komunitas online, bahkan di KASKUS pun jual beli burung kicauan juga marak.

Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang IT

PT Telkom Indonesia merupakan salah satu BUMN yang sebagian besar sahamnya (52 persen) dimilki oleh pemerintah. Nama panjang PT Telkom adalah PT Telekomunikasi Indonesia, TBK. Masyarakat mengenal perusahaan ini dengan nama PT Telkom atau Telkom. PT Telkom termasuk perusahaan publik yang sahamnya diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia.

Lebih dari 52 persen saham PT Telkom dimiliki oleh pemerintah dan 48 persen saham lainnya dimiliki oleh publik. Kepemilikan saham PT Telkom oleh publik ini terbagi menjadi 2, yaitu investor asing dengan total kepemilikan saham sekitar  45 persen dan investor lokal dengan kepemilikan saham PT Telkom sekitar 3 persen. Perusahaan ini mengkhususkan diri sebagai perusahaan informasi dan telekomunikasi.

PT Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Hal itu ditandai dengan penyediaan jasa dan jaringan telekomunikasi secara besar dan lengkap di seluruh pelosok Indonesia. Jumlah pelanggan PT Telkom pun mencapai 15 juta untuk pelanggan telepon tetap dan 50 juta untuk pelanggan telepon seluler atau handphone. Kebesaran PT Telkom pun ditandai dengan kepemilikan saham mayoritas PT Telkom pada 9 anak perusahaannya, termasuk kepemilikan saham mayoritas PT Telkom pada perusahaan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).

Sejarah Perkembangan PT Telkom Indonesia

1. PT Telkom pada Era Kolonial

Pada era kolonial, tepatnya tahun 1882, sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf didirikan. Setelah itu, layanan telekomunikasi dikonsolidasikan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda ke dalam Jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelum itu, tepatnya pada tanggal 23 Oktober 1856, pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama di Indonesia yang menghubungkan wilayah Jakarta (Batavia) dan wilayah Bogor dimulai. Tanggal tersebut pula yang menjadi cikal bakal kelahiran dan tanggal lahir PT Telkom Indonesia. Selanjutnya, tanggal 23 Oktober 1856 diperingati sebagai hari lahir PT Telkom Indonesia.

2. PT Telkom Indonesia Sebagai Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status Jawatan berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi atau disingkat PN Postel. Selanjutnya pada tahun 1965, Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi atau PN Postel dipecah menjadi dua perusahaan negara yang berbeda, yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) serta Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

3. PT Telkom Indonesia Sebagai Perusahaan Umum

Pada tahun 1974, nama Perusahaan Negara Telekomunikasi diubah lagi menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi atau disingkat Perumtel. Perumtel atau Perusahaan Umum Telekomunikasi menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Selanjutnya pada tahun 1980, pemerintah mengambil alih seluruh saham PT Indonseia Satellite Corporaion Tbk. (Indosat).

Pengambilalihan seluruh saham Indosat oleh Pemeritah Indonesia menjadikan Indosat sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional. Keberadaan BUMN Indosat ini terpisah dari Perusahaan Umum Telekomunikasi atau Perumtel (PT Telkom). Pada tahun 1989, pemerintah menetapkan Undang-Undang nomor 3 Tahun 1989 mengenai telekomunikasi. Undang-Undang tersebut mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia.

4. PT Telkom Sebagai Perusahaan Persero

Pada tahun 1991, nama Perumtel atau Perusahaan Umum Telekomunikasi kembali berubah menjadi Perusahaan Perseroan Telekomunikasi Indonesia. Perubahan nama ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

5. PT Telkom Sebagai Perusahaan Terbuka

Seiring kemajuan dan perkembangan industri telekomunikasi, membuat perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini berubah status lagi. Kali ini, statusnya berubah dari perusahaan persero menjadi perusahaan publik atau terbuka. Tepat pada tanggal 14 November 1995, PT Telkom melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada publik. Penawaran saham tersebut diikuti dengan perubahan status perusahaan, dari PT Telekomunikasi Indonesia Persero menjadi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Sejak saat itu, saham PT Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa efek Indonesia, Buras Efek New York, dan Bursa Efek London.

Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia menetapkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 mengenai Penghapusan Monopoli Penyelengaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, pemerintah melakukan penyesuaian regulasi mengenai sektor telekomunikasi dengan cara membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, PT Telkom tidak lagi memonopoli industri telekomunikasi di Indonesia. Pada tanggal 23 oktober 2009, PT Telkom merilis “New Telkom” atau “Telkom Baru”. Peluncuran “New Telkom” ditandai dengan pergantian indentitas perusahaan.

Layanan PT Telkom Indonesia

PT Telkom menyediakan jasa telekomunikasi berupa jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), internet, serta jasa pada bidang multimedia lainnya. Untuk layanan jasa telepon, PT Telkom Indonseia melayani seperti telepon tetap (PSTN) dan TelkomFlexi. Sementara untuk jasa layanan internet, PT Telkom menyediakan jasa pelayanan internet seperti TelkomNet Instan dan Telkom Speedy.

Layanan-layanan telekomunikasi PT Telkom adalah sebagai berikut.

Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia.
TelkomFlexi, layanan telepon fixed wireless CDMA.
TelkomNet Instan, layanan akses internet dial up.
TelkomNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan.
Speedy
e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron).
Solusi Enterprise - INFONET
TELKOMLink DINAccess
TELKOMLink VPN IP, layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.
TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial)
TELKOM ISDN
TELKOMSatelit (Sewa Transponder)
TELKOMVSAT (VSAT)
Anak Perusahaan PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia memiliki beberapa anak perusahaan. Anak perusahaan PT Telkom berada dalam naungan Telkom Group. Berikut ini anak perusahaan PT Telkom Indonesia:

1. PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)

PT Telekomunikasi Seluler atau lebih dikenal dengan nama Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler pertama dan terbesar di Indonesia. Lebih dari 60 persen saham Telkomsel dikuasai oleh PT Telkom Indonseia dan sisa saham Telkomsel dikuasai oleh perusahaan Singapura, SingTel. Telkomsel menerapkan jaringan GSM Dual Band, GPRS, WiFi, EDGE, 3G, HSPA, dan HSDPA di seluruh Indonesia.

2. PT Multimedia Nusantara

PT Multimedia Nusantara atau Metra merupakan anak perusahaan PT Telkom yang bergerak pada bidang Multimedia. Saham PT Multimedia Nusantara atau Metra dikuasai 100 persen oleh PT Telkom Indonesia.

3. PT Infomedia Nusantara

PT Infomedia Nusantara termasuk anak perusahaan PT Telkom Indonesia yang memfokuskan diri pada bidang media penerbitan dan iklan sebagai penghubung komunikasi antar pelaku bisnis dan juga saluran informasi bagi pelanggan telepon Telkom. Sekitar 51 persen saham PT Infomedia Nusantara dimiliki oleh PT Telkom Indonesia dan 49 persen sisanya dikuasai oleh anak perusahaan PT Telkom yang lain, yaitu PT Multimedia Nusantara.

4. PT Indonusa Telemedia (TelkomVision)

Sejarah anak perusahaan PT Telkom ini dimulai saat 4 perusahaan, yaitu PT Telkom Indonseia (35%), PT Rajawali Citra Televisi Indonsia atau RCTI (25%), PT Megacell Media (20%), dan PT Datakom Asia (20%) sepakat untuk mendirikan perusahaan yang bergerak pada jasa televisi berbayar dan internet. Perusahaan tersebut bernama PT Indonusa Telemedia (TelkomVision).

Dalam perjalanannya, kepemilikan saham perusahaan ini mengalami perubahan. Akhirnya, perubahan kepemilikan saham perusahaan ini membawa PT Telkom Indonesia menguasai sekitar 98 persen saham TelkomVision dan 2 persennya dikuasai PT Multimedia Nusantara (Metra) yang tak lain anak perusahaan PT Telkom Indonesia juga.


Peranan PT. Telkom Bagi Kemajuan IT

Di bidang infrastruktur, secara umum, backbone satelite yang dikelola oleh PT Telkom telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia baik di wilayah Indonesia bagian barat maupun Indonesia bagian timur. Selain itu, Indonesia juga memiliki Palapa Ring, yaitu jaringan cincin serat optik kabel bawah laut dan darat yang dibangun sebagai tulang punggung (backbone) yang menyambungkan pulau-pulau besar dan utama di seluruh Indonesia. Jaringan ini akan mengatasi ketersediaan koneksi komunikasi, sekaligus solusi bagi kecepatan akses data. Proyek Palapa Ring telah selesai sepanjang 42.470km, yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB dan NTT. Kemudian akan diteruskan ke Maluku dan Papua (sisa 10.000 km lagi) 


Sumber referensi :
http://dannyvinic.wordpress.com/2012/11/06/peluang-usaha-di-bidang-ti-technopreneurship/
http://new-plasa-telkom-ridar-13.blogspot.com/2012/04/sejarah-perkembangan-telkom-indonesia.html
http://ipan.web.id/mindset-memahami-peluang-usaha-dari-hobi/#more-980
https://wuawua.wordpress.com/2011/10/30/peran-teknologi-informasi-dan-komunikasi-bagi-bangsa-dan-negara-bagaimana-sikap-kita-sebagai-murid-kristus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar